Senin, 21 Maret 2011

Makalah Tentang Manusia

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya atas ke hadiran Allah SWT, karena telah memberikan kelancaran dan kemurahanNya teerhadap saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah softskill dengan bertemakan “Manusia” dalam bentuk makalah. Saya berharap dengan adanya makalah yang saya buat dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca dan semoga dapat bermanfaat dan menjadi tugas mahasiswa.
Dalam penyusunan tugas dan materi, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi tidak lain karena adanya bantuan dan motivasi dari orang-orang disekitar saya, tentunya saya juga mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi serta masukan, untuk itu rasa terima kasih kepada dosen saya bapak Andi Tenrisukki Tenriajeng sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang ingin menggunakan serta sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, serta bagi penulis dapat bertujuan yang diharapkan kepadanya, Amin.

Jakarta, 13 Maret 2011
Penyusun



Rina Ravela Susantika














DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ...................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian manusia................................................................. 2
2.2 Pemikiran dan Budi Pekerti Manusia ................................... 2
2.3 Hubungan Manusia Dengan TUHAN.................................... 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 5






























BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

Dalam proses belajar manusia memiliki empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilannya,yaitu adanya bahan untuk belajar,suasana belajar yang menurutnya bisa membantunya untuk berpikir, media dan sumber belajar serta guru-guru atau dosen sebagain subjek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar.
Dan mengingat bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk bersahaja dan makhluk sosial. Karena manusia bukanlah makhluk yang dapat hidup sendiri. Oleh sebab itu manusia adalah makhluk sosial.









1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat di ambil suatu permasalahan yang dihadapi yakni seberapa pengtingkatan daya manusia dalam meningkatan hasil belajar melalui proses belajar mengajar.


1.3. TUJUAN PENULISAN

Karena begitu pentingnya peninjauan terhadap peningkatan kualitas manusia sebagai makhluk sosial. Karena manusia berperan penting dalam pembangunan dasar kemajuan bangsa dan dunia. Karena begitu pentingnya manusia, kita haruslah sadar. Salah satunya adalah dengan membantu sesama dengan niat ikhlas.
Dan memahami Pengertian Manusia dan mengetahui Pengembangan manusia dari sudut pandang yang lainnya. Pengembangan Manusia dari segi Sosial serta mengetahui Pengembangan Manusia dari segi Religius atau Agama dan Budaya.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANUSIA

Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
• penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
• penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.







2.2 Pemikiran dan Budi Pekerti Manusia

Budi Pekerti Manusia
Secara umum Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan ini.
Ini adalah tuntunan moral yang paling penting untuk orang Jawa tradisional.
Budi Pekerti adalah induk dari segala etika ,tatakrama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan , pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Pertama-tama budi pekerti ditanamkan oleh orang tua dan keluarga dirumah, kemudian disekolah dan tentu saja oleh masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.
Pada saat ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang goyah karena terjadinya erosi moral, budi pekerti masih relevan dan perlu direvitalisasi. Budi Pekerti yang mempunyai arti yang sangat jelas dan sederhana, yaitu : Perbuatan( Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik ( Budi).

PEMIKIRAN MANUSIA TERHADAP SUSILA
Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan membawa mereka menjadi lebih baik.
Selain aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana mencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat menjadikan manusia seutuhnya. Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan memahami makna hidup dan penerapannya.
Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia. Melalui pendidikan pula manusia dapat menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Dengan pendidikan ini, manusia juga dapat melaksanakan dengan baik norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Manusia akan mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat jika diberikan pendidikan yang tepat.
Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah masyarakat. Jika tidak maka manusia akan melakukan penyimpangan terhadap norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat.



2.3 Hubungan Manusia Dengan TUHAN

Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Pendidikan yang mengarah kepada peduli dan kasih terhadap lingkungan dan alam, juga sudah dimulai sejak usia belia.Anak-anak diberi pengertian untuk tidak bersikap sewenang-wenang kepada binatang dan tanaman dan juga menjaga kebersihan alam, tidak merusak alam.
Anak kecil yang dirumahnya punya binatang peliharaan seperti anjing, kucing, burung, selalu diberitahu oleh orang tuanya untuk merawat nya dengan baik, memberi makan yang teratur, dijaga kebersihannya, kandangnya juga bersih dan tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang dan justru harus dilindungi dan dikasihi.












BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan



Dapat disimpulakan bahwa sesungguhnya manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Sebab manusia membutuhkan sesama untuk melengkapi dalam kehidupannya.Maka jelaslah bahwa manusia yang befikir logis artinya berfikir sesuai dengan kaidah-laidah ilmu logika. Dan berfikir argumentatif adalah berfikir dengan menggunakan argumentasi yang valid seperti yang diatur dalam ilmu logika tersebut. Jika kita cermati secara seksama, maka sesungguhnya yang hidup didunia ini membutuhkan satu sama lain. Dan oleh sebab itu manusia disebut dengan makhluk sosial.



































BAB IV

Daftar Pustaka

http://www.google.com
http://www.scrib.com
http://id.wikipedia.org
http://www.google.co.id

2 komentar: